1) Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
- Pengakuan adanya causa prima (sebab pertama), yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
- Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
- Tidak memaksa warga negara untuk beragama tertentu, namun wajib untuk memeluk agama sesuai dengan hukum yang berlaku.
- Atheisme diIarang hidup dan berkembang di Indonesia.
- Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama, toleransi antarumat beragama dan dalam beragama.
- Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan menjadi mediator ketika terjadi konflik antaragama.
- Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk lain pasti diciptakan oleh pencipta-Nya. Pencipta itulah yang disebut causa prima yang mempunyai hubungan dengan yang diciptakannya. Dalam konteks bernegara dalam masyarakat yang didasari atas Pancasila dengan sendirinya secara otomatis dijamin kebebasannya dalam memeluk agamanya sesuai kepercayaannya. Dengan payung sila Ketuhanan tersebut maka bangsa Indonesia mempunyai satu asas yang dipegang, yaitu bebas untuk memeluk agama dan beribadah menurut agamanya masing-masing. Oleh karena itu, sesuai dengan sila Ketuhanan maka perintah Tuhan merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan karena pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan. Oleh karena itu dalam masyarakat Pancasila dengan sendirinya agama dijamin berkembang dan tumbuh subur dan konsekuensi dari itu adalah toleransi antar pemeluk-pemeluk agama.
2) Arti dan Makna Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
- Menempatkan manusia sesuai pada hakikatnya sebagai makhluk Tuhan. Kemanusiaan mempunyai sifat yang universal.
- Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa. Hal ini juga bersifat universal, dan jika diterapkan dalam masyarakat Indonesia sudah tentu bangsa Indonesia menghargai hak dari setiap warga negara dalam masyarakat Indonesia. Konsekuensi dari hal ini, dengan sendirinya sila kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung prinsip menolak atau menjauhi rasialisme atau sesuatu yang bersumber pada ras kemudian mengusahakan kebahagiaan lahir dan batin.
- Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Hal ini berarti bahwa yang menjadi tujuan masyarakat Indonesia adalah keadilan dan peradaban yang tidak pasif.
- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
- Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
- Mengembangkan sikap tidak semenamena terhadap orang lain.
- Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
- Gemar meIakukan kegiatan kemanusiaan.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
3) Makna Sila Persatuan Indonesia
- Nasionalisme.
- Cinta bangsa dan tanah air.
- Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
- Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit.
- Menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan.
- Mampu menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
- Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
- Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
- Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
- Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal lka.
- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Makna persatuan pada hakikatnya adalah satu, yang artinya bulat tidak terpecah. Jika persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka dapat dikatakan nasionalisme. Nasionalisme adalah perasaan satu sebagai suatu bangsa, satu dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat. Perlu diketahui bahwa ikatan kekeluargaan dan kebersamaan di Indonesia sejak dulu sampai sekarang lebih dihormati daripada kepentingan pribadi. Namun tentunya semangat ini bagi bangsa Indonesia mengalami dinamikanya sendiri. Kadang menjadi kuat, kadang pada saat tertentu juga melemah. Pada saat seperti ini justru nasionalisme bangsa Indonesia sedang diuji karena memasuki kondisi yang mulai rapuh. Kondisi ini disebabkan karena banyak dari elemen-elemen bangsa yang lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan daripada kepentingan bangsa.
4) Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
- Hakikat dari sila ini adalah demokrasi. Demokrasi dalam arti luas, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
- Permusyawaratan , artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat kemudian bersama-sama melakukan tindakan. Kesimpulan yang penting dari poin ini adalah mengusahakan putusan bersama secara bulat. Dengan demikian berarti bahwa demokrasi yang berdasarkan Pancasila adalah kebulatan mufakat sebagai hasil kebijaksanaan. Oleh karena itu, jika kita ingin mencapai hasil yang sebaik baiknya maka harus menempatkan nilai nilai kebijaksanaan musyawarah terlebih dahulu.
- Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama. Dalam hal ini perlu diingat bahwa keputusan bersama dilakukan secara bulat sehingga membawa konsesi adanya kejujuran.
- Perbedaan secara umum demokrasi di barat dan di Indonesia terletak pada permusyawaratan. Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan keputusan yang bulat. Bentuk musyawarah di Indonesia telah mentradisi dan mengakar pada sendi sendi masyarakat Indonesia.
- Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
- Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
- Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
- Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
- Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Permusyawaratan artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, kemudian bersama-sama melakukan tindakan. Kesimpulan yang penting dari point ini adalah mengusahakan putusan bersama secara bulat. Dengan demikian berarti bahwa demokrasi yang berdasarkan Pancasila adalah kebulatan mufakat sebagai hasil kebijaksanaan.
5) Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Kemakmuran yang merata bagi i seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
- Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing masing.
- Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.
- Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
- Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak orang lain.
- Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
- Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
- Tidak menggunakan hak milik untuk hal hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
- Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
- Suka bekerja keras.
- Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
- Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat maksudnya ialah dinamis dalam arti diupayakan lebih tinggi dan lebih baik. Seluruh kekayaan alam tidak dikuasai oleh sekelompok orang, tetapi harus untuk kesejahteraan semua orang, kepentingan bersama menurut potensi potensinya masing masing. Dalam masyarakat ada orang-orang yang berkedudukan lemah, kemungkinan potensi, bakat tidak tinggi dibanding kelompok lain, maka mereka ini dilindungi, agar dapat bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing. Jadi, sesuatu yang diberikan kepada orang orang yang sesuai dengan kemampuan sesuai dengan potensinya itulah yang disebut adil.