Integritas merupakan salah satu dari banyaknya atribut yang harus dimiliki seorang pemimpin. Karena integritas adalah suatu kepribadian pada seseorang yang bertindak secara konsisten dan utuh, di dalam perkataan dan perbuatan, sesuai dengan nilai dan kode etik. Orang berintegritas berarti mempunyai pribadi yang jujur dan karakter kuat. Dari penjelasan di atas maka bisa disimpulkan bahwa integritas adalah jati diri seseorang dan lawan kata dari kemunafikan.
Integritas merupakan salah satu kunci kesuksesan setiap orang sebab individu yang berintegritas adalah pribadi yang konsisten di dalam menjalankan nilai dan norma yang berlaku. Integritas dapat menentukan dirinya bisa dipimpin bahkan bisa menjadi pemimpin karena hanya individu berintegritas yang mempunyai kepribadian berkualitas serta mampu belajar dari orang lain.
Integritas akan menentukan seberapa besar untuk layak dipercaya oleh orang lain sebab tindakannya yang konsisten. Integritas menghasilkan reputasi dan prestasi bagi seseorang sebab berpikir, berkata, dan bertindak secara konsisten.
Integritas itu sendiri berasal dari kata Latin “integer”, yang berarti:
- Sikap yang teguh mempertahankan prinsip, tidak mau korupsi, dan menjadi dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral.
- Mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuannya memancarkan kewibawaan; kejujuran.
Menurut KBBI, pengertian integritas yaitu mutu, sifat, serta keadaan yang menggambarkan pada satu kesatuan yang utuh, hingga mempunyai potensi dan kemampuan untuk memancarkan kewibawaan dan kejujuran.
Secara garis besar, ada 2 fungsi utama integritas, yaitu:
Fungsi Kognitif. Dalam hal ini fungsi kognitif integritas adalah mencakup kecerdasan moral dan juga wawasan diri (self insight). Dan wawasan diri itu meliputi ilmu pengetahuan diri dan refleksi diri. Dari penjelasan itu maka dapat dijelaskan bahwa fungsi kognitif integritas merupakan pemeliharaan moral seseorang yang mendorong orang untuk mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
Fungsi Afektif. Fungsi afektif adalah mencakup hati nurani dan juga harga diri. Sehingga fungsi afektif integritas yaitu menjaga nurani manusia agar tetap mempunyai “hati” dan “perasaan” sebagai manusia.
Seseorang dapat dianggap berintegritas saat mempunyai kepribadian dan juga karakter sebagai:
- Jujur dan bisa dipercaya
- Mempunyai komitmen
- Bertanggung jawab
- Menepati ucapannya Setia
- Menghargai waktu
- Memiliki prinsip dan nilai-nilai hidup
Integritas sangat bermanfaat untuk fisik, intelektual, emosional, dan juga spiritual. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang manfaat integritas.
- Manfaat Secara Fisik. Individu yang mempunyai integritas cenderung dapat merasakan manfaat fisiknya. Misalnya merasa lebih sehat serta bugar di dalam melakukan kegiatan tanpa beban pikiran yang berlarut.
- Manfaat Secara Intelektual. Individu yang berintegritas akan lebih mampu mengoptimalkan kemampuannya dari pada individu munafik.
- Manfaat Secara Emosional. Umumnya seseorang yang mempunyai integritas juga mempunyai motivasi, sadar diri, empati, solidaritas tinggi, simpati, serta emosi yang stabil.
- Manfaat Secara Spiritual. Integritas menjadikan manusia lebih bijaksana di dalam memaknai pengalaman hidupnya.
- Manfaat Secara Sosial. Integritas di dalam diri seseorang akan membuatnya lebih mudah menjalin hubungan baik dengan orang lain dan di dalam melakukan kerja di masyarakat.